Halaman
93
Hemat Energi
8
Belajar Apa di Pelajaran 8?
Melakukan percakapan di
telepon melalui kegiatan
berbicara
Menjelaskan isi drama dan
memerankan drama melalui
kegiatan mendengarkan
Bertelepon dan bermain drama hampir sama. Dalam
dua kegiatan tersebut terdapat percakapan. Tahukah kamu
bagaimana berbicara di telepon? Apa pula yang dinamakan
drama itu?
94
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III
Mari, Bertelepon
A
Pahamilah pelajaran ini dengan sungguh-sungguh.
Kamu dapat melakukan percakapan. Kamu dapat bercakap-
cakap di telepon menggunakan kalimat yang ringkas, jelas,
dan mudah dipahami. Kemudian, kamu dapat bercakap-
cakap menggunakan bahasa yang santun.
Telepon merupakan alat berkomunikasi. Pada zaman
sekarang, orang tidak merasa asing dengan alat ini. Mungkin
hampir setiap rumah memasang telepon. Telepon selular
(atau biasa disebut HP) pun hampir dimiliki oleh setiap orang.
Apakah kamu juga memilikinya?
Berbicara di telepon sebaiknya diatur. Berbicara di
telepon untuk hal-hal yang penting saja. Jika tidak diatur,
penggunaan pulsa telepon tidak bisa dikendalikan.
Berbicara di telepon sebaiknya menggunakan kalimat yang
ringkas, jelas, dan mudah dipahami oleh lawan bicara. Hal
yang paling penting, sebaiknya menggunakan bahasa yang
santun.
Perhatikan contoh percakapan di telepon berikut ini.
Halo. Selamat siang.
Rian ada, Bu?
Saya Angga, Bu, temannya Rian.
Halo. Selamat siang.
95
Hemat Energi
O, Angga. Rian ada.
Sebentar, ya, Ibu panggilkan.
Halo, Angga. Kamu ada di mana?
Ada perlu apa, ya?
Kampanye hemat energi itu,
kan
?
Ya, aku ikut.
Kampanye hemat energi itu
kan
tujuannya
baik. Aku senang diajak Pak Guru main
drama tentang hemat energi itu. Aku jadi bisa
menambah pengalaman.
Aku sedang di rumah, Rian. Aku mau tanya,
apakah kamu mau ikut main drama untuk
kampanye itu? Aku pasti ikut. Kamu juga,
kan
?
Baiklah kalau kamu ikut.
Kita bisa latihan bersama.
96
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III
1. Ajaklah temanmu untuk bekerja sama.
2. Sebelumnya, tentukan permasalahan yang akan kamu
bicarakan.
3.
Bersikaplah seperti berbicara di telepon. Lakukan dengan baik
dan percaya diri. Teman yang lain akan mendengarkan.
4. Jika giliran teman lain yang berbicara, kamu juga harus
mendengarkannya. Hormatilah orang lain yang sedang
berbicara.
Kalimat tersebut bukan kalimat yang baik.
Ya ... aku juga senang. Sudah dulu, ya,
Rian. Sampai bertemu besok di sekolah.
Ya. Terima kasih, Ga.
Angga menelepon Rian. Orang yang mengangkat telepon
itu Ibu Rian. Angga bertanya dengan sopan kepada Ibu Rian.
Kemudian, Angga dan Rian bercakap-cakap dengan kalimat yang
ringkas, jelas, dan mudah dipahami. Walaupun mereka teman
sebaya, mereka bercakap-cakap dengan bahasa yang santun.
Kamu juga dapat melakukan hal seperti itu. Kamu jangan
melakukan seperti contoh berikut ini.
Hei, Angga.
Ada apa kamu menelepon aku segala!
Ayo, Berlatih
97
Hemat Energi
Mari, Mendengarkan Drama
B
Dari mendengarkan teks drama, kamu dapat
menyebutkan nama-nama tokoh dalam drama. Kemudian,
kamu dapat menjelaskan isi drama tersebut. Kamu juga
dapat memerankan drama dengan meniru dialognya.
Kamu harus mengucapkan dialog tersebut dengan lafal
dan intonasi yang tepat. Mimik wajah kamu juga harus
sesuai.
Pernahkah kamu menonton pementasan drama? Misalnya,
di televisi atau bahkan di sekolahmu. Dalam sebuah drama,
tokoh memainkan sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut juga
mengucapkan kata dan kalimat yang disebut dialog.
Berikut ini akan diberikan sebuah drama tentang hemat
listrik. Teman-temanmu akan membacakannya. Rian, Angga,
dan teman-temannya bermain dalam drama ini. Mereka
berperan sebagai orang lain dalam drama ini. Kamu harus
menyimaknya dengan baik. Dengan demikian, kamu dapat
menjawab pertanyaannya.
Suasana di ruang keluarga sebuah rumah. Ayah
sedang membereskan kertas-kertas pekerjaan dari kantor.
Ibu menyetrika baju. Anak-anaknya, yaitu Dian dan Andi,
sedang belajar.
Tiba-tiba, lampu mati. Suasana menjadi gelap.
Dian :
(berteriak) Ibu ..., mengapa jadi gelap? (Dian
panik karena ia paling takut gelap.)
Ayah :
T
enang dulu, Dian. Ayah akan mengambil
lilin.
98
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III
Ibu : A
yah, listriknya tidak kuat, ya? Mungkin
karena Ibu menyetrika malam-malam.
Andi :
Ibu sebaiknya jangan menyetrika malam-
malam. Kata guru Andi, kita harus mengurangi
pemakaian listrik pada pukul lima sore sampai
pukul sebelas malam, Bu.
Ayah segera menyalakan lilin.
Dian :
Asyik ... sudah terang.
Sekarang, ruang keluarga itu sudah terang. Mereka
berkumpul, duduk di karpet bersama-sama.
Ayah :
Apa yang dikatakan Andi itu benar.
Pemadaman ini dilakukan pemerintah secara
bergiliran. Dengan demikian, negara kita bisa
mengatur pemakaian listrik supaya tidak
melebihi beban.
Dian :
Bu, di Indonesia ini masih ada
kan
tempat
yang belum mendapatkan listrik. Iiih, gelap.
Dian takut ....
99
Hemat Energi
Ibu :
Iya, masih ada, Dian. Kasihan mereka.
Pembangkit listrik di daerah mereka belum
dibangun.
Ayah :
Makanya, kita harus bersyukur dengan cara
berhemat. Hematlah energi listrik. Kalau kita
menghemat listrik, kita juga dapat menghemat
uang. Nanti uangnya untuk Andi saja ....
(Andi berbicara sambil tertawa.)
Ayah, Ibu, dan Dian juga tertawa.
1. Siapa saja tokoh yang ada dalam drama tersebut?
Sebutkanlah satu per satu.
2. Dapatkah kamu menjelaskan isi drama tersebut?
Jelaskanlah dengan kalimat yang runtut.
3. Lakukanlah latihan ini dengan baik. Jangan malu dan
takut salah. Setiap siswa akan mendapatkan giliran.
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat orang.
2.
Sebelum bermain drama, kamu berlatih menirukan dialog
seperti yang dicontohkan temanmu tadi. Tirulah dialog
tersebut dengan ucapan yang tepat. Mimik wajahmu juga
harus sesuai dengan dialog.
3.
Perankanlah tokoh-tokoh tersebut dengan baik. Lakukanlah
di depan kelas dengan percaya diri.
Ayo, Berlatih
Ayo, Berlatih
100
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas III
Siapkan untuk Pelajaran Selanjutnya
1 Carilah sebuah puisi di buku atau majalah anak-anak.
Pilihlah puisi yang menarik perhatianmu.
2 Kamu dapat pula menyalinnya di selembar kertas.
Inti Pelajaran Ini
Bermain drama dan bertelepon sama-sama melakukan
percakapan. Akan tetapi, ada perbedaannya. Apa
perbedaannya?
Dalam bertelepon, kamu harus menggunakan bahasa
yang santun. Sebaiknya, berbicara di telepon untuk hal-hal
yang penting. Dalam bermain drama, percakapan terjadi
sesuai dengan sifat tokoh.
Manfaat Pelajaran Ini
Sudahkah kamu bersikap santun? Anak yang santun
adalah anak yang baik. Dalam pelajaran ini, kamu berlatih
menjadi anak yang santun. Misalnya, ketika berbicara di
telepon.
Dalam drama terdapat tokoh yang baik dan jahat.
Contohlah sifat tokoh yang baik kamu agar menjadi anak
yang baik. Tokoh yang bersifat jahat jangan kamu tiru.